Jika kita perhatikan, kita dapat melihat sederet huruf dan angka yang tertera pada kemasan produk obat, barangkali kita akan bertanya-tanya, tak terkecuali dengan saya, apa artinya itu?
no. registrasi obat2
Ternyata setelah ada teman yang bekerja di ahli kesehatan menjelaskan kepada saya, saya pun sedikit memahami mengenai nomor registrasi obat.
no. registarisi obat1
Obat seharusnya sesuai dengan resep dan anjuran dokter, karena dokter 100% paham akan suatu jenis obat yang cocok dan ‘ampuh’ terhadap penyakit tertentu. Namun jika kita terpaksa langsung membeli di apotik atau toko obat , tanpa resep dokter, maka kita perlu mencermatinya terlebih dahulu segala apa yang tertulis dalam kemasannya . Apa yang sebaiknya kita lihat?
  1. Aturan pakai
  2. Indikasi
  3. Kontra indikasi
  4. peringatan yang harus diperhatikan
Dari semua itu, mungkin ada yang bisa kita pahami dan ada pula yang tidak bisa kita pahami yang memerlukan pengetahuan khusus untuk mengartikannya. Saya pun jujur, bingung ketika membaca kemasan pada produk obat tertentu. Salah satu yang akan saya bahas disin ini mengenai peringatan yang harus diperhatikan adalah nomor registrasi obat. Saya tidak paham betul tentang nomor registrasi ini, yang saya tau no. registrasi adalah nomor pendaftaran yang dikeluarkan oleh BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan), tentang artinya, sebelum dijelaskan teman, he..he..he..pengetahuan saya nol besar. Di sini saya hanya menjelaskan cara membaca nomor registrasi obat itu, semoga bermanfaat.
Contoh: nomor registrasi dari obat Zetamol Paracetamol
D B L 8 5 2 7 9 0 0 2 3 7 A 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
(nomor registrasi obat terdiri dari 15 digit)
Digit 1, D= nama dagang, jika G= generik
Digit 2, B= obat bebas (dapat dibeli tanpa resep dokter), jika
K= obat keras
T= obat terbatas
N= narkotika, dan
P= psikotropika
Digit 3, L= produksi lokal (dalam negeri), jika I= obat impor
Digit 4 & 5, periode tahun yang didaftarkan
Digit 6 – 8, nomor urut daftar pabrik yang membuat obat
Digit 9 – 11, nomor urut obat jadi yang disetujui oleh masing-masing pabrik
Digit 12 – 13, macam bentuk ketersediaan yang ada
Digit 14, A= kekuatan ketersediaan obat jadi yang pertama disetujui, jika
B= kekuatan ketersediaan obat jadi yang kedua disetujui
C= kekuatan ketersediaan obat jadi yang ketiga disetujui, dst
Digit 15, 1= kemasan utama, jika
2= beda kemasan yang pertama
3= beda kemasan yang kedua
4= beda kemasan yang ketiga, dst
no. registrasi obat3
Jadi, pemberian nomor registrasi pada obat sangatlah penting, karena jika tidak ada, bisa jadi produk obat itu ilegal atau bahkan palsu.
Semoga informasi ini bermanfaat bagi kita semua karena dengan pemahaman tentang nomor registrasi obat ini, kita jadi tau apakah produk obat yang akan kita beli sudah terdaftar di BPOM atau belum, termasuk golongan obat apa, dibuat oleh pabrik apa, dsb. Satu hal yang penting adalah keamanan obat dapat dipertanggungjawabkan.